Sitem Perbankan Elektronik

Minggu, 15 Mei 2011

Trend Produk Sistem Informasi Perbankan

Saat ini bank ritel di Indonesia memiliki produk dan layanan:

  1. Tabungan
  2. Deposito
  3. Giro
  4. Kartu Debit
  5. Kartu Kredit
  6. Perdagangan Bank Notes, Valas, dsb (Trade Finance)

Trend Transaksi

Jenis transaski sudah beragam baik menggunakan Kartu Debit, Kartu Kredit yang memanfaatkan jaringan ATM atau Debit Access Transaction umumnya di Cashier yang berlokasi di gerai, outlet tempat-tempat perbelanjaan.

Sebagai gambaran BCA dengan 750 kantor online-nya, dilengkapi 2.100 ATM yang mempunyai fungsionalitas memadai, dapat menghandle dengan baik 8,2 juta nasabahnya.

Dengan jumlah transaksi per hari 2,4 juta. Dari jumlah transksi tersebut rata-rata 821.000 transaski dilakukan melalui ATM, dengan kata lain tingkat pemakaian ATM-nya sebesar 3,9 kali. Sedangkan transaksi lainnya yang sudah lazim dilakukan meliputi:

  • Mengecek saldo
  • Fasilitas Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan Tunai
  • Fasilitas untuk menerima Pembayaran (speed collect)
  • Pembukaan dan pengecekan L/C

Layanan On Line Banking

Seperti ungkapan futurolog teknologi Nicholas Negroponte; bahwa dunia makin lama makin digital. Hal ini ditengarai oleh pesatnya perkembangan transaksi bisnis dan kegiatan non-bisnis yang makin beralih ke pemanfaatan komputer on-line.

Dipicu oleh perkembangan Internet, makin meningkatnya kemampuan hardware dan software dengan kecepatan tinggi dan penyebaran komputer, makin menyadarkan nasabah bank akan berbagai kemudahan yang didapatkan dengan ketersediaan layanan On-line banking.

Saat ini standar layanan ritel banking kelas dunia seperti Chase Manhattan Bank, Bank Of America (BOA) bagi nasabahnya bukan saja menyediakan transakasi real-time, namun banyak lagi produk layanan berbasis on-line seperti:

  • Packet S/W (Windows) gratis dan tak terbatas sebagai antisipasi memenangkan persaingan teller-less.
  • Packet software keuangan (Quicken, MoneyOne, BankNow)
  • Packet Entreprise Resourches Planning (ERP software) yang tentunya sangat dibutuhkan dalam mengelola bisnisnya.

Kesemua software bantuan tadi dapat diakses, berkat tersedianya portal khusus yang dimiliki oleh setiap Bank.

Ketersediaan Teknologi dan Dampaknya

Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika mengarah ke konvergensi dan dipicu oleh ketatnya kompetisi, melahirkan berbagai inovasi dan lompatan teknologi Telematika.

Paradigma diatas sangat mempengaruhi pola dan strategi bisnis, tidak terkecuali industri perbankan. Tuntutan keragaman, kemudahan, kecepatan dan harga jasa yang sangat murah semakin cepat mengemuka.

Bagi sektor perbankan yang sangat mengutamakan unsur kepercayaan dan efisiensi serta layanan berkualitas, perlu menata ulang bisnisnya dengan mencermati ketersediaan inovasi teknologi serta dampaknya bagi kelangsungan dan pertumbuhan bisnisnya.

Berikut diuraikan teknologi dan dampaknya bagi perbankan

A. Internet

Merupakan jaringan media informasi global untuk umum berkecepatan tinggi, yang menghubungkan setiap PC dengan PC lain melalui modem.

Manajemen operasinya diatur melalui Penyedia Jasa Internet (ISP) yang terhubung dengan International Internet Gateway, sehingga setiap individu dengan PC yang dilengkapi modem dapat berkomunikasi, bertukar informasi atau hanya sebatas mencari informasi keseluruh belahan dunia.

B. Intranet

Jaringan komunikasi intuk keperluan internal, yang mampu membuat sesama karyawan dapat bertukar informasi dan bertukar pengetahuan ataupun media penyampaian informasi kebijakan perusahaan pengganti majalah, bulletin di internal perusahaannya (private network).

C. Extranet

Jaringan komunikasi yang dibangun dari saru perusahaan ke perusahaan lainnya untuk saling bertukar informasi, bertransaski dari dan ke supllier, pelanggan dan pelaku bisnis lainnya.

D. World Wide Web (www)

Entitas yang paling cepat tumbuh dalam fasilitas Internet, yang menyediakan fasilitas dan kemudahan dalam membuka atau mengirim informasi melalui saluran/ links “hypertext”.

Dengan entitas ini memudahkan setiap komputer yang terhubung ke Web secara cepat mendapat akses informasi umum dari setiap komputer lainnya di Internet, walaupun jumlah informasinya banyak atau dari tempat yang jauh.

E. e- commerce

Merupakan aplikasi perdagangan yang memanfaatkan fasilitas Internet, yang menjadikan setiap individu/ perusahaan dapat secara langsung tersambung secara digital ke perusahaan/individu lainnya untuk melakakukan transaksi bisnis.

Pemanfaatannya saat ini dapat dikategorikan dalam:

1. Business to Business

2. Business to Customers

Agar keduabelah pihak dapat bertransaksi secara langsung, terlebih dahulu harus dibangun 2 sistem yang terintegrasi:

1. Interactive order entry and processing

Menjamin tersedianya fasilitas bertransaksi mulai, Informasi produk dan specifikasinya (e-marketplace), Pemesanan (Placing Order), Order Processing sampai pemenuhan Order (e-fulfillment)

2. On-line payment

Fasilitas internet yang memungkinkan pembayaran dilakukan secara on-line antara pembeli ke Bank atau Credit Card, setelah proses order terpenuhi persyaratannya (e-fulfillment).

Fasilitas ini menggantikan proses dagang konvensional seperti : pesan lewat Fax, e-mail, pembayaran dengan L/C sampai monitoring kelengkapan dokumennya.

F. e- retail

Forrester Research, November 2000 mengatakan, penjualan ritel melalui internet akan mencapai USD 92 juta pada 2001. Hal ini membuktikan jalur internet telah memantapkan diri sebagai perantara penjualan dengan pertumbuhan tercepat.

Umumnya kegiatan e-retail meliputi:

a. Pengembangan model bisnis

b. Disain situs WEB

c. Pengembangan dan manajemen kontent

d. Kemitraan dan aliansi

e. Akusisi pelanggan

f. Desain rantai persediaan

g. Model pemenuhan pelanggan (e-fulfillment)

h. Rencana skalabilitas

i. Integrasi dan eksekusi balik layar (back end)

j. Cara mempertahankan pelanggan

k. Ekonomi jangka panjang

Beberapa hal perbedaan e-retail dengan retail konvensional :

1. Kecepatan menanggapi: Lebih cepat menerima dan memproses pesanan.

2. Akses pelanggan terhadap informasi: Semakin ekstensif dan selalu up-to-date

3. Area jual beli yang selalu berubah: pperkenalkan produk baru berdasarkan permintaan konsumen, bukan siklus perkembangan produk

4. Kemantapan eksekusi: selain kesediaan produk dan kemudahan pembayaran, konsumen juga menuntut kecepatan pengiriman produk.

Ada 5 (lima) kunci pokok untuk mencapai sinkronisasi supply chain, yaitu:

1. Kesempurnaan operasional: Perencanaan pengantaran dan menerapkan konsekuensi perubahan atas upaya mengimplementasi kerangak peningkatan kinerja.

2. Terobosan dengan memanfaatkan web, untuk pengurangan berlipat ganda biaya dari tiap proses.

3. Menciptakan kerjasama baru

4. Mengolola kompleksitas dalam waktu seketika

5. Mengoptimalisasi hal-hal tak terduga

Tercapainya kelima kekuatan diatas akan sangat membantu dalam mengimplementasikan strategi rantai persediaan, antara lain menyegmentasi berdasarkan kebutuhan pelanggan dan merencanakan sesuai kondisi pasar serta menyesuaikan jaringan logistik agar mencapai kesempurnaan e-retailing.

G. e- government

Sistem informasi pemerintahan yang berbasis web dan internet protocol untuk meningkatkan pelayanan pemerintah kepada warganya secara cepat dan murah. Contoh aplikasinya meliputi : KTP, Pajak, Fiskal dan SIM on-line.

H. e- resourches

Suatu bentuk Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Pendapatan Bagi Hasil Eksplorasi Sumber Daya Alam (SDA) yang saat ini masih diimplementasikan dibidang kelautan, dimana Pemerintah selaku pemegang hak pengelolaan membuat situs Internet tentang seluruh kandungan kekayaan alam, kebijakan ekploitasi, pola bagi hasil dan tatacara pembayarannya.

Pendapatan bagi hasil dengan investor yang mengeksploitasi SDA tersebut dikelola secara on-line ke Bank.

I. LAN –sharing

Merupakan teknologi peng-optimalasasian jaringan sehingga dapat digunakan bersama-sama baik dalam Bank serempak dengan LAN Nasabah, dengan pembatasan-pembatasan penggunaan fungsi, akses datanya dan menjamin keamanan data base masing-masing pengguna.

J. Portal

Pintu gerbang bagi pengguna Internet, sehingga memungkinkan untuk pencarian, bertukar informasi, memperoleh informasi tertentu secara up to date hingga melaksanakan transasksi berbasis web (e-commerce, dsb)


Kesepuluh inovasi teknologi telematika di atas merupakan satu kesatuan yang saling terintegrasi dan berdampak langsung terhadap pola bisnis dan persaingan.

Perusahaan-perusahaan yang adaptif dalam memanfaatkan kesepuluh teknologi di atas bukan hanya mencapai efisiensi usaha, namun juga mendapatkan banyak manfaat dalam menata ulang usaha dan menyusun skenario pertumbuhannya, sampai dimanfaatkan sebagai alat strategis untuk membangun berbagai keunggulan dalam memenangkan persaingan yang cenderung semakin terbuka dan meng-global.

Tabel di bawah menunjukkan bagaimana kerangka rumusan solusi yang langsung berpengaruh terhadap pola bisnis dan implementasi solusi bagi perusahaan.

Enterprise Solutions Framework

4. Perusahaan Terextensi

Transaksi Pelanggan dan Penyuplai

Penjualan dan transaksi lainnya secara online

Komunikasi Marketing

Berhubungan dengan pemegang saham di luar

Pembangunan Ekosistem

Pengoperasian aliansi, pasar, kelompok yang berminat

Sistem untuk menghadapi pasar

Menggunakan cyberspace sebagai ruang bisnis utama

EXTRANET

3. Perusahaan Terintegrasi

Sistem Data dan Aplikasi perusahaan

Membangun database dan aplikasi perusahaan

Komunikasi seluruh perusahaan

Mendorong komunikasi fungsi-silang

Manajemen Pengetahuan Perusahaan

Meningkatkan

Modal intelektual dan praktek-praktek terbaik

Inovasi Proses Perusahaan

Merekayasa ulang proses bisnis

2. Kelompok kerja terotomasi

Sistem Data dan Aplikasi Kelompok kerja

Membangun database dan aplikasi departemen

Komunikasi Kelompok kerja

Mendorong komunikasi fungsi-silang

Kolaborasi Kelompok Kerja

Mampu melakukan penemuan dan pembuatan keputusan secara kolektif

Inovasi Proses Kelompok kerja

Memperbaiki pelaksanaan dan pengendalian alur kerja

INTRANET

1. Individu yang berkompeten diberdayakan

Pembuatan, Akses dan Penggunaan Data

Mampu melakukan pengumpulan, pemasukan, dan akses data pemakai

Akses dan Otorisasi Informasi

Mampu melakukan pembuatan, akses dan distribusi informasi

Pelatihan, Pendidikan dan Keahlian

Mampu melakukan pembuatan, akses dan distribusi keahlian

Integrasi Alur kerja

Memastikan integrasi ke dalam sistem alur kerja

A. DATA

B. INFORMASI

C. PENGETAHUAN

D. PEKERJAAN

Terstruktur

Tidak Terstruktur

Tidak Terstruktur

Terstruktur







TINJAUAN TERHADAP PANDUAN PENGAMANAN
PENGGUNAAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
OLEH BANK YANG DIKELUARKAN BANK INDONESIA
Dewasa ini, pemanfaatan teknologi merupakan suatu keharusan bagi dunia perbankan, karena dalam banyak hal peranannya sangat potensial dalam pengembangan dan penyediaan berbagai produk baru/fasilitas pelayanan jasa perbankan.

Penggunaan teknologi tersebut mempunyai resiko yang besar. Resiko ini dapat terjadi akibat perencanaan yang kurang baik, proses pengembangan yang kurang cermat, maupun resiko pada saat pengoperasian.

Electronic Fund Transfer (EFT) merupakan salah satu contoh inovasi yang mendasar dalam teknologi sistem informasi (TSI) di bidang perbankan. Contoh daro produk-produk EFT antara lain meliputi Automated Teller Machine (ATM), Point of Sales (POS), Electronic Home Banking (biasa disebut sebagai Internet Banking), dan Money Transfer Network.

Dalam rangka terjadinya perkembangan di atas, maka Bank Indonesia mengeluarkan regulasinya pada tahun 1995. Regulasi itu dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/164/KEP/DIR dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 27/9/UPPB tentang Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Perbankan keduanya tanggal 31 Maret 1995. Bersamaan dengan itu, Bank Indonesia juga mengeluarkan buku Panduan Pengamanan Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Oleh Bank sebagai lampiran dari SKDBI dan SEBI tersebut.

Dalam rangka penggunaan TSI terdapat resiko yang bersifat teknis dan khusus, yang berbeda dengan penggunaan sistem manual. Resiko yang dimaksud adalah:
1. resiko yang dapat terjadi dalam tahap perencanaan dan pengembangan sistem
2. resiko kekeliruan pada tahap pengoperasian
3. resiko akses oleh pihak yang tidak berwenang
4. resiko kerugian akibat terhentinya operasi TSI secara total atau sementara sehingga mengganggu kelancaran operasional bank
5. resiko kehilangan/kerusakan data.

Informasi merupakan assett yang sangat berharga bagi bank, mengingat bahwa bank merupakan lembaga kepercayaan. Oleh karena itu, pengamanan terhadap informasi tersebut baik dari penyalahgunaan yang disengaja ataupun pengungkapan informasi yang tidak bertanggung jawab serta bentuk-bentuk kecurangan lainnya sangat diperlukan. Dalam hal disebutkan bahwa desain pengamanan sistem informasi perlu disusun sedemikian rupa sehingga dapat:
1. memastikan integritas dan ketepatan waktu sistem informasi manajemen
2. mencegah perubahan oleh pihak yang tidak berwenang pada saat pembuatan, transfer dan penyimpanan data
3. menjamin kerahasiaan dan sensivitas informasi bank
4. menjamin keabsahan akses oleh pengguna
5. menjamin tersedianya sistem backup dan kemampuan recovery
6. menjamin pengamanan fisik terhadap kerusakan informasi
7. menjamin tersedianya jejak audit yang memadai.

Yang menarik adalah diberikannya contoh teknik kontrol terhadap pengamanan informasi tersebut, yakni enkripsi data (data encryption), keabsahan transmisi informasi (message authentication), perangkat lunak pengaman (security software) serta retensi dan backup data. Lebih lanjut juga disebutkan bahwa teknik keabsahan transmisi informasi (message authentication) akan lebih bermanfaat bila digunakan bersamaan dengan penerapan enkripsi data.

Dalam sistem pelayanan jasa perbankan elektronis pada dasarnya terdapat beberapa tahapan pokok yang masing-masing memerlukan perhatian khusus dalam hal kontrol dan pengamanannya, yaitu tahap-tahap identifikasi, verifikasi, transfer dana, serta penyelesaian/settlement. Yang mendapat perhatian besar bagi tulisan ini adalah tahap identifikasi.

Pemberian identifikasi kepada nasabah dapat diberikan dalam bentuk karakteristik personal (sidik jari, suara), sesuatu yang diingat (password, nomor rahasia/PIN, sandi-sandi lain) atau dalam bentuk fisik yang dapat dimasukkan ke dalam sistem (Kartu Plastik yang dilengkapi dengan pita magnetis/Kartu Magnetis, Kunci Khusus, atau identitas fisik lain).

Namun demikian, disebutkan bahwa dengan mempertimbangkan kemudahan, efektivitas serta faktor biaya, tampaknya identifikasi dalam bentuk kombinasi Kartu Magnetis yang memuat informasi penting pemegang serta Password/PIN merupakan pilihan yang paling populer digunakan.

Pernyataan seperti itu lebih mengacu pada transaksi dengan menggunakan ATM. Padahal, untuk ATM, diberikan pembahasan khusus secara teknis dalam buku panduan tersebut. Penerapan metode tersebut dalam kaitannya dengan transaksi melalui Internet Banking justru tidak pernah diterapkan. Yang ada bukanlah kombinasi Kartu Magnetis dengan PIN, melainkan penggunaan PIN saja. Hal tersebut dirasakan kurang memadai, karena hanya merupakan metode “sesuatu yang diingat”, yang mana akan mudah diketahui oleh orang lain bila suatu waktu PIN itu dicatat di suatu tempat ataupun diucapkan oleh orang tersebut.

Oleh karena itu, dalam tulisan ini diberikan suatu masukan bagi semua pihak (terutama Bank Indonesia) agar pelaksanaan Internet Banking dalam penerapannya tidak hanya menggunakan metode PIN, melainkan menggunakan metode tanda tangan digital (digital signature), yang mana metode ini akan dapat menjamin keabsahan akses oleh pengguna dan juga mencegah perubahan oleh pihak yang tidak berwenang pada saat transfer data.. Juga penggunaan tanda tangan digital ini akan meliputi pengamanan informasi dengan teknik enkripsi data (data encryption) dan keabsahan transmisi informasi (message authentication) yang digunakan secara bersamaan.

Terapan Komputer Perbankan Tugas 2

Senin, 04 April 2011

1. Keuntungan yang diperoleh dari jasa bank antara lain :

-Biaya adminstrasi (administrasi kredit )

-Biaya pengiriman uang (transfer)

· - Biaya tagih (biaya kliring)

· - Biaya provisi dan komisi (jasa kredit/transfer)

· - Biaya sewa (sewa safe deposit box)

· Biaya iuran (biaya kartu kredit)

· Biaya jasa setoran seperti setoran listrik, telepon, air, atau uang kuliah

· Biaya jasa pembayaran seperti pembayaran gaji, pensiun, atau hadiah

· Biaya Penjualan mata uang asing

· Biaya Penyimpanan dokumen

· Biaya jasa cek wisata

· Biaya jasa yang ada di pasar modal seperti pinjaman emisi dan pedagang efek.

· Jasa Letter of Credit ( L/C)

· Biaya bank garansi dan referensi bank

· Biaya jasa bank lainnya

Refrensi:

http://kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/3314/Materi+4+JasaBank.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Bank

1. Transfer merupakan jasa pengiriman uang lewat bank baik dalam kota, luar kota atau pun ke luar negeri. Sarana yang digunakan dalam jasa transfer ini tergantung kemauan nasabah, dan hal tersebut akan mempengaruhi kecepatan pengiriman dan besar kecilnya biaya pengiriman.

2. Kriling merupakan jasa penyelesaian hutang piutang antar bank dengan cara saling menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring. Lembaga ini dibentuk dan dikoordinir oleh Bank Indonesia setiap hari kerja, dan peserta kliring

merupakan bank yang sudah mendapat ijin dari BI.

Tujuan dilaksanakan kliring oleh Bank Indonesia antara lain :

· untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral

· agar perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilakukan dengan lebih mudah, aman dan efisien

· salah satu pelayanan bank kepada nasabah

Warkat-warkat yang dapat dikliringkan atau diselesaikan di lembaga kliring adalah

warkat-warkat yang berasal dari dalam kota, seperti :

- cek

- bilyet giro

- wesel bank

- Surat bukti penerimaaan transfer

- Lalu lintas girat / nota kredit

Proses penyelesaian warkat-warkat kliring di lembaga kliring (dilihat dari sisi bank)

1. Kliring Keluar, membawa warkat kliring ke lembaga kliring (Nota debet/kredit keluar)

2. Kliring Masuk, menerima warkat kliring dari lembaga kliringa (Nota debet/kredit masuk)

3. Pengembalian Kliring, pengembalian warkaat yang tidak memenurhi syarat yang

telah ditentukan.

Mekanisme kliring

• Tn. A bertansaksi dengan Tn B

• Tn. A memberikan Cek pada Tn B

Tn. B sebagai nasabah Bank ‘XYZ’ melakukan setoran kliring di Bank ‘XYZ’

• Bank ‘XYZ’ mengirimkan Warkat (Nota Debet = ND Keluar) kepada Lembaga

Kliring

• Lembaga Kliring akan meneruskan Warkat kepada Bank ‘ABC’ (Nota Debet =

ND Masuk)

• Setelah proses pengecekan dan cek dinyatakan syah, maka di informasikan

kepada Lembaga kliring untuk mendebet rekening Bank ‘ABC’ di BI dan di

kredit ke rekening Bank ‘XYZ’

• Penyampaikan hasil kliring kepada Bank ‘XYZ’ dan pihak Bank akan mengkridit

rekening Tn B.

3. inkaso adalah proses kliring antar kota, baik dalam negeri maupun luar negeri. Biasanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan akan lebih lama.

4. Safe Doposi Box merupakan jasa bank yang diberikan kepada pada nasabah, yaitu berupa kotak untuk menyimpan dokumen-dokumen atau benda benda berharganya.

5. Bank note merupakan uang kartal asing yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh bank di luar negeri. Jual beli bank note merupakan transaksi antara valuta yang dapat diterima pembayarannya dan dapat diperjualbelikan dan diperdagangkan kembali sesuai dengan nilai tukarnya.

Pada transaksi jual beli bank akan mengelompokkan bank note lemah (ITL, FRF, MYR)

dan bank note kuat (USD, SGD, AUD, DEM, JPY). Dalam transaksinya bank note, suatu

bank akan menggunakan nilai kurs yang dikeluarkan oleh bank Indonesia.

Beberapa istilah dalam transaksi bank note :

- valuta = mata uang

- kurs = nilai valuta asing

- konversi = penyesuaian

- kurs konversi = penyesuaian nilai valuta asing terhadap rupiah

Dalam transaksi jual beli bank note ada dua macam kurs, yaitu kurs beli (buying rate)

dan kurs jual (selling rate).

- Kurs jual adalah saat bank menjual atau nasabah membeli

- Kurs beli adalah saat bank membeli atau nasabah menjual

6. Bank card merupakan kartu plastik yang dikeluarkan bank dan diberikan kepada nasabahnya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran di berbagai tempat.

Dalam system kerja bank card terlihaaat ada 3 pihak yang terlibat dalam prosesnya,

yaitu:

1. Bank sebagai penerbit dan pembayar

2. Pedagang / merchant, sebagai tempat belanja

3. Pemegang kartu / card holder, sebagai yang berhak melakukan transaksi.

Keleluasaan dan kebebasan dalam menggunakan sangat dibatasi pada jenis kartu yang

diterbitkan. Setiap jeins bank card memiliki keunggulan dan kekurangan.

· Charge card, suatu system dimana pemegang kartu harus melunasi semua penagihan yang terjadi atas dirinya sekaligus pada sat jatuh tempo

· Credit card, suatu system dimana pemegang kartu dapat melunasi penahian yang

terjadi atas dirinya secar angsuran pada saat jatuh tempo

· Debet card, pembayaran atas penagihan nasbaah melalui pendebetan atas

rekening yang ada di bank dimana pada saat membuka kartu

· Smart card, berfungsi sebagai rekening terpadu

· Private label card, merupakan kartu yang diterbitkan oelh suatu badan usaha

(bukan bank) dan penggunaan kartu hanya sebatas pada perusahaan yang

mengeluarkan.

7. Travellers cheque dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan yang biasanya digunakan oleh nasabah yang bepergian.

Cek Wisata ini biasanya diterbitkan dengan nominal tertentu.

Keuntungan :

· memberikan kemudahan berbelanja

· mengurangi resiko kehilangan uang

· memberikan rasa percaya diri

· dapat dijadikan cederamata atau hadiah untuk relasi biasanya tidak ada biaya apapun

8. Letter Of Credit (LC) adalah jasa bank yang diberikan kepada masyarakat (nasabah) untuk memperlancar arus barang dalam kegiatan ekspor-impor.

LC merupakan suatu pernyataan dari bank atas permintaan nasabah (importir) untuk

menyediakan dan membayar sejumlah uang tertentu untuk kepentingan pihak ketiga

(eksportir).

Mekanisme:

9. Bank Garansi adalah jaminan bank dalam penyelesaian suatu proyek jika pelaksana (kontraktor) ingkar/cedera janji.

Dengan adanya BG pemilik proyek mendapat kepastian bahwa proyek akan berjalan

sesuai dengan perjanjian.

Mekanisme Bank Garansi:

· Terjadi perundingan rencana kerja proyek

· Kontraktor mengajukan Bank Garansi pada bank

· Bank memberikan Sertifikat BG

· Sertifikat diberikan pada pemilik proyek

· Pemilik Proyek memberikan proyek pada kontraktor

· Bila kontraktor cedera janji maka pemilik proyek dapat mencairkan sertifikat BG pada

Bank

· Bank penjamin akan membayar sertifikat BG pada pemilik proyek

Bila pekerjaan diselesaikan oleh kontraktor maka sertifikat BG harus dikembalikan

Referensi no 1-9

http://kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/3314/Materi+4+JasaBank.pdf

Simpanan Giro

Simpanan giro atau lebih popular disebut dengan rekening Giro menurut undang-undang perbankan No 10 tahun 1998 adalah simpanan yg penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

Giro adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, BG, atau aurat perintah penarikan lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

Simpanan Tabungan

Pengertian tabungan menurut undang-undang perbankan No 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetepi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa tabungan merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan oleh si-nasabah sewaktu-waktu dikehendaki. Tabungan juga merupaka hutang untuk pihak bank kepada masarakat (nasabah) dan dikelompokan ke dalam hutang janka pendek dalam neraca.

Simpanan Deposito

Menurut UU No. 10 tahun 1998, deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.

Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka wak­tu tertentu (jatuh tempo). Penarikannyapun dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Namun saat ini sudah ada bank yang memberikan fasilitas deposito yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. jenis depositopun beragam sesuai dengan keinginan nasabah. Dalam praktiknya jenis deposito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call.

Referensi

http://file.upi.edu/Direktori/L%20-%20FPEB/PRODI.AKUNTANSI/197907022005012%20-%20MIMIN%20WIDANINGSIH/AKUNTANSI%20SUMBER%20DANA.pdf

1. Tn A bermaksud menyimpan uang dalam deposito On Call sejumlah Rp. 60.000.000,- , Tanggal 4 Agustus 2010 Bunga 2% pm. Deposito On Call di cairkan tanggal 22 Agustus 2010. Berapa bunga yang di peroleh Tn A?

Jawab :

((2 % x 60.000.000)/31) X 18 = 720.000

Jadi bunga yang di peroleh Rp. 720.000,-

Transaksi yang terjadi pada rekening tabungan Tn A selama Agustus 2010

Tanggal

Keterangan

Jumlah

01 Agustus 2010

Saldo

700000

07 Agustus 2010

Tarik Tunai

200000

12 Agustus 2010

Transfer masuk

600000

19 Austus 2010

Setor kliring

100000

26 Agustus 2010

Tarik tunai

1000000

2. Berapa jumlah bunga yang di peroleh Tn A apabila di hitung secara harian dan besarnya bunga 16 % pa, tax 15 % dan berapa saldo akhir tabungan pada bulan yang bersangkutan.

Jawab :

Transaksi Tn A

Bulan Agustus 2010

Tanggal

Transaksi

Debet

Kredit

Saldo

1

Saldo


700000

700000

7

Tarik Tunai

200000


500000

12

Transfer masuk


600000

1100000

19

Setor kliring


100000

1200000

26

Tarik Tunai

1000000


200000

Saldo terendah yaitu Rp. 200.000,-

Bunga harian :

1 – 6 (( 16 % x 700.000)/365) X 6 = 1841,0959

7 – 11 (( 16 % x 500.000)/365) X 5 = 1095,8904

12 - 18 (( 16 % x 1100.000)/365) x 7 = 3375.3425

19 - 25 (( 16 % x 1200.000)/365) x 7 = 3682,1918

26 (( 16 % x 200.000)/365) x 7 = 613, 69863

Saldo akhir 8767,1236

Pajak 15% 1315, 06854

Saldo bersih 7452,0556